Ahli matematika
telah mengembangkan serangkaian teori yang dapat membantu orang menemukan
pasangan yang sempurna.
Dream - Ahli
matematika telah mengembangkan serangkaian teori yang dapat membantu orang
menemukan pasangan yang sempurna.
Hannah Fry, seorang dosen
di Universitas College London dan penulis buku The Mathematics of Love,
menguraikan teori-teorinya di Festival Sastra Oxford.
Dia mengatakan bahwa
memilih pasangan yang sedikit kurang menarik dari Anda bisa membawa keuntungan.
Ini dikenal sebagai
Discreet Choice Theory atau Teori Memilih Secara Hati-hati, di mana memiliki
teman yang sedikit kurang menarik dari Anda akan membuat Anda terlihat lebih
menarik bagi pasangan potensial.
"Jika Anda akan
memilih pasangan, bertemanlah dengan seseorang yang semirip mungkin dengan
Anda, atau yang sedikit kurang menarik dari Anda," kata Fry dikutip Dream.co.id dari
laman Daily Mail.
Teori kedua adalah
dengan meningkatkan peluang Anda untuk bertemu dengan seorang pasangan.
Caranya, jangan menutup-nutupi kekurangan yang dimiliki.
Analisis dari situs
kencan telah menunjukkan bahwa bukan yang diberi nilai 'paling menarik' yang
mendapatkan paling banyak tanggapan dari pengguna lain.
Sebaliknya,
orang-orang yang memiliki atribut divided opinion yang justru banyak
mendapatkan tanggapan. Orang dengan ciri ini memiliki sesuatu yang membedakan
mereka dari yang lainnya.
Pria dengan kepala
botak, misalnya, tidak harus mengenakan topi untuk menutupi kondisinya. Karena
ada sebagian wanita yang mungkin tertarik dengan pria berkepala botak.
Mereka yang
kelebihan berat badan juga tidak harus menggunakan foto editan untuk
menyembunyikan apa yang mereka anggap sebagai kekurangan.
Dengan demikian,
orang yang memiliki atribut yang lain daripada yang lain tersebut akan
menghadapi persaingan yang sedikit dari mereka yang memiliki foto profil yang
'sempurna'.
Teori lainnya,
Optimal Stopping Period, berguna untuk mencari istri atau suami. Teori
mengatakan seseorang harus segera menyudahi masa pacaran mereka setelah berjalan
37 persen. Artinya, pasangan tersebut harus sudah menikah.
Meski mungkin
terdengar seperti strategi berisiko, misalnya jika keduanya gagal hidup
langgeng seperti yang diimpikan, namun teori ini benar-benar digunakan di alam
oleh beberapa spesies ikan saat mereka kawin.
Fry juga menjelaskan
bahwa mencari pasangan yang terlihat lebih sehat cenderung akan lebih menarik.
Dan sudah jika
menikah, ikuti rumus 'positif': Formula ini, dirancang oleh psikolog John
Gottmann dan ahli matematika James Murray, memprediksi seberapa positif atau
negatif seorang istri dan suami merespon giliran berikutnya dari percakapan
yang dilakukan.
Mereka menemukan
bahwa beberapa pasangan sering masuk ke spiral negatif yang pada akhirnya akan
berujung pada perceraian.
Pasangan paling
sukses adalah yang masing-masing saling memberikan kesempatan untuk menumpahkan
keluhan dan tidak membangun hal-hal sepele menjadi masalah.
"Cinta, seperti
masalah kehidupan lainnya, penuh dengan pola dan matematika adalah tentang
belajar pola," kata Fry.
Dream.co.id