Bersyukurlah atas hubungan
percintaan Anda yang lalu, bahkan untuk hubungan yang paling menyakitkan sekali
pun. Kejadian tragis ini adalah kunci membuka diri untuk kemungkinan hubungan yang
lebih baik.
Namun, bagaimana caranya
bersyukur untuk sesuatu yang menyebabkan kita sakit hati, merasa terhina dan
atau dimanfaatkan. Apa yang harus disyukuri?
Ingatlah, setiap hubungan terjadi karena suatu alasan yakni membantu kita berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan demikian, kita akan dihadapkan pada dua pilihan: Mengambil hikmahnya atau terus-menerus merasa menderita.
Ingatlah, setiap hubungan terjadi karena suatu alasan yakni membantu kita berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan demikian, kita akan dihadapkan pada dua pilihan: Mengambil hikmahnya atau terus-menerus merasa menderita.
Coba bayangkan diri Anda 5,
10 atau 15 tahun yang lalu. Kira-kira apa yang berubah sekarang? Semua
peristiwa negatif dan menyakitkan yang pernah Anda alami telah
meninggalkan jejaknya pada diri Anda. Jika Anda memilih untuk belajar dari
semua itu akan membuat Anda lebih kuat dan lebih mandiri. Tetapi yang paling
penting, hubungan buruk yang telah berakhir mengarahkan Anda kepada hubungan
yang lebih baik di masa depan. Mengapa? Sebab Anda akan terdorong untuk tidak
ingin mengalami hal yang sama.
Pengalaman hubungan negatif
akan menimbulkan sebuah pertanyaan bagi Anda: Jika ini bukan apa yang Anda
inginkan, lalu apa? Apa yang dapat Anda lakukan secara berbeda untuk
menghindari situasi ini di masa depan? Kejadian yang paling menyakitkan
akan lebih kuat meninggalkan jejak dalam pikiran bawah sadar Anda. Dengan
begitu, ada sebuah kebutuhan untuk menghindari orang-orang dan pola perilaku
yang cenderung akan menempatkan Anda dalam posisi yang sama lagi. Ini
adalah mekanisme yang membantu Anda membuat langkah serta keputusan lebih
bijak.
Masalahnya adalah sulit
untuk melihat dengan cara itu ketika Anda sedang berada dalam kesedihan yang
dalam. Sulit untuk melepaskan kebencian dan penghakiman terhadap orang yang
menyakiti hati dan merasa bersyukur, bukan?
Lubov Skurina, penulis buku 4
Steps to Soulmate Attraction berpendapat justru saat sedang merasa
kehilangan dan sedih jangan lawan perasaan tersebut. Langkah awal adalah Anda
perlu menerima emosi negatif yang Anda alami pada saat itu. Biarkan diri Anda
merasakan segala penderitaan dengan maksimal. Tetapi juga dengan
keyakinan bahwa penderitaan Anda akan berakhir. Jangan terburu-buru
mencoba untuk menyingkrkan perasaan sedih Anda. Semakin keras Anda mengusirnya,
semakin kuat perasaan tersebut bertahan.
Ikuti aliran perasaan itu,
hingga tak terlalu intens seperti awal-awal patah hati. Atau ketika Anda sudah
merasa lelah menangis, airmata terasa sudah kering, tak ada lagi yang bisa
ditumpahkan. Saat itu coba Bayangkan diri Anda satu tahun dari sekarang.
Akankah itu memiliki makna yang sama bagi Anda? Apa hikmah yang dapat
Anda ambil dari hubungan ini yang akan membuat perbedaan dalam kehidupan masa
depan Anda? Selanjutnya bayangkan hubungan Anda masa depan. Buatlah
sebuah visi hubungan yang akan datang. sebuah hubungan sehat yang indah.
KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment