Sindrom Patah Hati



Pernahkah Anda mendengar sindrom patah hati atau Broken Heart Syndrome?. Sindrom patah hati adalah suatu kondisi ketidaknormalan jantung yang bersifat sementara yang disebabkan oleh stres akibat suatu peristiwa hebat yang terjadi dalam kehidupan seseorang seperti kematian orang yang dicintai. Seseorang yang mengalami sindrom patah hati mungkin mengalami nyeri dada secara tiba-tiba atau mereka mengira sedang mengalami serangan jantung.

Patah hati dalam kehidupan nyata benar-benar dapat berakibat buruk pada jantung. Ada hubungan yang kuat antara  depresi, kesehatan mental dan penyakit jantung. Suatu peristiwa yang sangat stres bisa berdampak pada jantung Anda.

Penyebab pasti sindrom patah hati tidaklah jelas. Pada umunya diperkirakan karena lonjakan hormon stres, seperti adrenalin, yang kemungkinan bisa merusak jantung beberapa orang. Namun bagaimana hormon ini bisa merusak jantung atau apakah ada sesuatu yang lain sebagai penyebabnya? Hal ini belumlah jelas.

Sindrom patah hati ini seringkali diawali oleh sebuah peristiwa fisik atau emosional yang intens. Beberapa pemicu potensi sindroma patah hati adalah:
  1.   Berita kematian yang tak terduga orang yang dicintai
  2.  Perceraian
  3.  Perpisahan
  4. Pengkhianatan atau penolakan
  5.  Sebuah diagnosis medis yang menakutkan
  6. Trauma dari kekerasan fisik
  7.  Kehilangan banyak uang
  8.  Pesta kejutan atau kejutan yang menarik seperti menang undian
  9.  Stres fisik, seperti serangan asma, infeksi, kecelakaan mobil atau operasi besar

Serangan jantung berbeda dengan sindrom patah hati.   Sebagian besar serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan arteri jantung. Sumbatan ini disebabkan adanya gumpalan darah yang terbentuk di lokasi jantung dan mengalami penyempitan yang diakibatkan oleh penumpukan lemak (aterosklerosis) di dinding arteri. Sedangkan pada sindrom patah hati, arteri jantung tidak lah mengalami penyumbatan atau penyempitan, meskipun aliran darah di arteri jantung juga dapat berkurang.

Sindroma patah hati mungkin saja  didiagnosa salah sebagai serangan jantung, hal ini disebabkan gejala dan hasil tes nya adalah serupa. Tapi yang pasti sindrom patah hati tidak sama dengan serangan jantung, tidak ada bukti penyumbatan arteri jantung dalam sindrom patah hati atau Broken heart syndrome.

Sindrom patah hati lebih sering dapat terjadi pada wanita daripada pria.  Dan kebanyakan orang yang memiliki sindrom patah hati adalah wanita yang berumur 50 tahun atau lebih. Namun tidak tertutup kemungkinan bagi wanita ataupun pria yang berumur lebih muda akan bebas dari sindrom ini. Sindrom patah hati, bisa menyerang bahkan ketika Anda merasa sedang sehat sahat saja.

Dalam jarang kasus, jarang terjadi sindrom patah hati yang fatal. Namun, sebagian besar yang mengalami sindrom patah hati akan cepat pulih dan tidak memiliki efek jangka panjang.

Tetapi ada kemungkinan bahwa sindrom patah hati bisa akan terjadi lagi setelah kejadian pertama. Tidak ada terapi yang terbukti dapat mencegah kejadian berikutnya. Mengelola stres dengan baik dalam hidup Anda adalah tindakan preventif yang sangat penting.


Jadi bagi Anda yang baru mengalami kejadian mengerikan seperti putus cinta atau ditinggal oleh seseorang yang sangat berarti buatmu, patut diwaspadai agar jangan sampai terkena sindrom patah hati.

No comments:

7 Jenis Bunga Terbaik dan Maknanya Bagi Cinta

Dulu, sekarang dan entah sampai kapan, Bunga menjadi salah satu media yang tepat untuk mengungkapkan perasaan cinta. Tujuh jenis bu...