Pernahkah Anda
mendengar sindrom patah hati atau Broken Heart Syndrome?. Sindrom patah hati
adalah suatu kondisi ketidaknormalan jantung yang bersifat sementara yang disebabkan
oleh stres akibat suatu peristiwa hebat yang terjadi dalam kehidupan seseorang seperti
kematian orang yang dicintai. Seseorang yang mengalami sindrom patah hati
mungkin mengalami nyeri dada secara tiba-tiba atau mereka mengira sedang mengalami
serangan jantung.
Patah hati dalam
kehidupan nyata benar-benar dapat berakibat buruk pada jantung. Ada hubungan
yang kuat antara depresi, kesehatan
mental dan penyakit jantung. Suatu peristiwa yang sangat stres bisa berdampak
pada jantung Anda.
Penyebab
pasti sindrom patah hati tidaklah jelas. Pada umunya diperkirakan karena lonjakan
hormon stres, seperti adrenalin, yang kemungkinan bisa merusak jantung beberapa
orang. Namun bagaimana hormon ini bisa merusak jantung atau apakah ada sesuatu
yang lain sebagai penyebabnya? Hal ini belumlah jelas.
Sindrom
patah hati ini seringkali diawali oleh sebuah peristiwa fisik atau emosional
yang intens. Beberapa pemicu potensi sindroma patah hati adalah:
- Berita kematian yang tak terduga orang yang dicintai
- Perceraian
- Perpisahan
- Pengkhianatan atau penolakan
- Sebuah diagnosis medis yang menakutkan
- Trauma dari kekerasan fisik
- Kehilangan banyak uang
- Pesta kejutan atau kejutan yang menarik seperti menang undian
- Stres fisik, seperti serangan asma, infeksi, kecelakaan mobil atau operasi besar
Serangan
jantung berbeda dengan sindrom patah hati.
Sebagian besar serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan atau
penyempitan arteri jantung. Sumbatan ini disebabkan adanya gumpalan darah yang terbentuk
di lokasi jantung dan mengalami penyempitan yang diakibatkan oleh penumpukan
lemak (aterosklerosis) di dinding arteri. Sedangkan pada sindrom patah hati,
arteri jantung tidak lah mengalami penyumbatan atau penyempitan, meskipun
aliran darah di arteri jantung juga dapat berkurang.
Sindroma
patah hati mungkin saja didiagnosa salah
sebagai serangan jantung, hal ini disebabkan gejala dan hasil tes nya adalah serupa.
Tapi yang pasti sindrom patah hati tidak sama dengan serangan jantung, tidak ada
bukti penyumbatan arteri jantung dalam sindrom patah hati atau Broken heart
syndrome.
Sindrom
patah hati lebih sering dapat terjadi pada wanita daripada pria. Dan kebanyakan orang yang memiliki sindrom
patah hati adalah wanita yang berumur 50 tahun atau lebih. Namun tidak tertutup
kemungkinan bagi wanita ataupun pria yang berumur lebih muda akan bebas dari sindrom
ini. Sindrom patah hati, bisa menyerang bahkan ketika Anda merasa sedang sehat
sahat saja.
Dalam jarang
kasus, jarang terjadi sindrom patah hati yang fatal. Namun, sebagian besar yang
mengalami sindrom patah hati akan cepat pulih dan tidak memiliki efek jangka
panjang.
Tetapi ada
kemungkinan bahwa sindrom patah hati bisa akan terjadi lagi setelah kejadian pertama.
Tidak ada terapi yang terbukti dapat mencegah kejadian berikutnya. Mengelola
stres dengan baik dalam hidup Anda adalah tindakan preventif yang sangat penting.
Jadi bagi
Anda yang baru mengalami kejadian mengerikan seperti putus cinta atau ditinggal
oleh seseorang yang sangat berarti buatmu, patut diwaspadai agar jangan sampai
terkena sindrom patah hati.
No comments:
Post a Comment