Bukan hal mudah
menyusun kalimat putus hubungan dengan pasangan. Tak banyak orang yang
bisa dengan mudah mengucap, ”Oke, kita putus ya.” Atau, ”Sudahlah, kita akhiri
saja.” Apalagi Anda termasuk seseorang yang memiliki perasaan halus dan tidak “tegaan”. Atau bisa jadi, karena Anda memang penakut.
Nah, apa pun
alasannya, Kristy Mazins, 37, perempuan asal Australia, menawarkan jasa untuk
membantu orang-orang yang kesulitan mengucap kata putus kepada pacar. Ide dasar
bisnis bernama “Sorry It's Over” tersebut cukup sederhana. Yakni, menjadi
perantara pemutus hubungan.
Harga yang perlu
Anda keluarkan mulai dari AUD 5,5 atau
sekitar Rp 55 ribu, “Sorry It's Over” akan mengirimkan SMS, e-mail, atau surat,
bahkan menghubungi lewat telepon untuk memutus hubungan.
Tiap klien bisa
meminta layanan sesuai selera. Jika Anda cukup sentimental tapi penakut, layanan
bisa ditambah dengan pengiriman sekuntum bunga. Namun, bila ingin layanan yang
biasa-biasa saja, “Sorry It's Over” sudah punya template-nya.
Berikut contohnya, misalnya
Anna ingin memutus hubungan dengan Leo. Bunyi e-mail-nya akan begini.
Aku
menulis atas nama Anna. Meskipun Anna peduli dan menghormati kamu, dia takut
untuk berhadapan denganmu. Anna percaya bahwa hubungan ini sudah berakhir.
Sungguh
menyakitkan untuk bilang selamat tinggal kepada seseorang yang tak ingin kau
tinggalkan. Lebih berat lagi untuk melupakan seseorang yang memberimu begitu
banyak hal yang pantas diingat. Tetapi, Anna bilang bahwa dia tidak siap untuk
menikah, punya anak, dan semua tanggung jawab yang menyertainya.
Chemistrya
juga sudah mulai berkurang dan Anna percaya hubungan ini tak bisa dipaksakan.
Ini adalah waktu yang sulit dan kebersamaan selama lima tahun ini telah
menciptakan begitu banyak kenangan.
Semoga
kamu mengerti dan kamu masih bisa berteman.
Mazins optimistis
bisnisnya itu bisa sukses menarik minat generasi muda saat ini yang jago
teknologi. ”Layanan ini sempurna,” katanya. Dia menambahkan, pada dasarnya,
orang tidak suka akan konfrontasi. ”Orang-orang takut akan hal itu,” kata
mantan suster tersebut.
Lalu Anda berminat
untuk membuka bisnis ini di Indonesia? Idenya memang cemerlang.