Dear Goat,
Bagaimana seseorang bisa jatuh cinta? Apakah kau berpetualang
mencarinya? Apakah kau pernah tersandung,? dan kau kehilangan keseimbangan lalu jatuh ke
trotoar, jatuh kerumput, dan hatimu merasa sakit? Apakah kau jatuh ke tanah yang
berbatu? Apakah disana ada jurang, tempat dimana kau biasa menyendiri, disudut
batas jurang?
Aku tau aku jatuh cinta sejak pertama melihatmu.
Aku tau ketika aku sangat lama
memperhatikanmu. Bukan memperhatikan otot yang menggerakkan. Tapi memperhatikan
daun-daun ditiup angin. Memperhatikan udara yang terasa dingin. Aku telah jatuh
cinta tanpa usaha apapun. Kapan ini terjadi? Saat Aku bahkan belum sempat berkedip.
Aku sedang bergairah. Apakah itu terlalu biasa
bagimu? Atau sebaliknya.? Kau akan tau nanti. Itulah yang akan terjadi. Dan itulaha masalahnya. Aku sedang bergairah.
Aku sudah lama
tidak makan, aku lupa untuk makan. Makanan bagaikan obat yang pahit bagiku, dan
tidak relevan lagi. Aku tidak bisa melihat. Pikiran ku penuh dan sesak, rumah penuh oleh saudara, Saudara sedarah,
Saudara tidak sedarah.
Aku sedang jatuh cinta.
Keputusan yang sangat bodoh.
Aku, aku tersiksa oleh cinta seolah-olah cinta adalah rasa sakit itu
sendiri.
Pergilah. Jalanilah harimu. Ini semua salah, dan kau tau itu. Bangkitlah.
Hadapilah.
Hanya ada satu wajah, yang
aku kenal, ketika bangun atau tidur.
Ketika aku mengikat tali sepatu, ketika aku mengupas jeruk, ketika aku mengendarai mobilku, ketika aku berbaring setiap malam tanpamu, aku hampa ...seperti biasanya.
― Cathleen Schine,
No comments:
Post a Comment